A. KUBUS
1. Pengertian Kubus
Perhatikan
Gambar 8.2 secara saksama. Gambar tersebut menunjukkan sebuah bangun
ruang yang semua sisinya berbentuk persegi dan semua rusuknya sama
panjang. Bangun ruang seperti itu dinamakan kubus. Gambar 8.2
menunjukkan sebuah kubus ABCD.EFGH yang memiliki unsur-unsur sebagai
berikut.
a. Sisi/Bidang
Sisi kubus adalah bidang yang membatasi kubus. Dari Gambar 8.2 t
erlihat bahwa kubus memiliki 6 buah sisi yang semuanya berbentuk
persegi, yaitu ABCD (sisi bawah), EFGH (sisi atas), ABFE (sisi
depan), CDHG (sisi belakang), BCGF (sisi samping kiri), dan ADHE (sisi
samping kanan).
b. Rusuk
Rusuk kubus adalah garis potong antara dua sisi bidang kubus dan
terlihat seperti kerangka yang menyusun kubus. Coba perhatikan kembali
Gambar 8.2. Kubus ABCD.EFGH memiliki 12 buah rusuk, yaitu AB, BC, CD,
DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF, CG, dan DH.
c. Titik Sudut
Titik sudut kubus adalah titik potong antara dua rusuk. Dari Gambar
8.2, terlihat kubus ABCD. EFGH memiliki 8 buah titik sudut, yaitu titik
A, B, C, D, E, F, G, dan H.
Selain ketiga unsur di atas, kubus juga memiliki diagonal. Diagonal
pada kubus ada tiga, yaitu diagonal bidang, diagonal ruang, dan bidang
diagonal.
d. Diagonal Bidang
Coba kamu perhatikan kubus ABCD.EFGH pada Gambar 8.3. Pada kubus
tersebut terdapat garis AF yang menghubungkan dua titik sudut yang
saling berhadapan dalam satu sisi/bidang. Ruas garis tersebut dinamakan
sebagai diagonal bidang. Coba kamu sebutkan diagonal bidang yang lain
dari kubus pada Gambar 8.3.
e. Diagonal Ruang
Sekarang perhatikan kubus ABCD.EFGH pada Gambar 8.4. Pada kubus
tersebut, terdapat ruas garis HB yang menghubungkan dua titik sudut yang
saling berhadapan dalam satu ruang. Ruas garis tersebut disebut
diagonal ruang. Coba kamu sebutkan diagonal ruang yang lain dari kubus
pada Gambar 8.4.
f. Bidang Diagonal
Perhatikan kubus ABCD.EFGH pada Gambar 8.5 secara saksama. Pada
gambar tersebut, terlihat dua buah diagonal bidang pada kubus ABCD.EFGH
yaitu AC dan EG. Ternyata, diagonal bidang AC dan EG beserta dua
rusuk kubus yang sejajar, yaitu AE dan CG membentuk suatu bidang di
dalam ruang kubus bidang ACGE pada kubus ABCD. Bidang ACGE disebut
sebagai bidang diagonal. Coba kamu sebutkan bidang diagonal lain dari
kubus ABCD.EFGH.
2. Sifat-Sifat Kubus
Untuk memahami sifat-sifat kubus, coba kamu perhatikan Gambar 8.6.
Gambar tersebut menunjukkan kubus ABCD.EFGH yang memiliki sifat-sifat
sebagai berikut.
a. Semua
sisi kubus berbentuk persegi. Jika diperhatikan, sisi ABCD, EFGH, ABFE
dan seterusnya memiliki bentuk persegi dan me miliki luas yang sama.
b. Semua rusuk kubus berukuran sama panjang. Rusuk-rusuk kubus AB, BC,
CD, dan seterusnya memiliki ukuran yang sama panjang.
c. Setiap diagonal bidang pada kubus memiliki ukuran yang sama panjang.
Perhatikan ruas garis BG dan CF pada Gambar 8.6. Kedua garis tersebut
merupakan diagonal bidang kubus ABCD.EFGH yang memiliki ukuran sama
panjang.
d. Setiap
diagonal ruang pada kubus memiliki ukuran sama panjang. Dari kubus
ABCD.EFGH pada Gambar 8.6, terdapat dua diagonal ruang, yaitu HB dan DF
yang keduanya berukuran sama panjang.
e. Setiap bidang diagonal pada kubus memiliki bentuk persegipanjang.
Perhatikan bidang diagonal ACGE pada Gambar 8.6. Terlihat dengan jelas
bahwa bidang diagonal tersebut memiliki bentuk persegipanjang.
3. Menggambar Kubus
Kamu telah memahami pengertian, unsur, dan sifat-sifat kubus. Sekarang,
bagaimana cara menggambarnya? Menggambar bangun ruang khususnya kubus,
lebih mudah dilakukan pada kertas berpetak. Adapun langkah-langkah yang
harus dilakukan adalah sebagai berikut.
-Gambarlah sebuah persegi, misalkan persegi ABFE yang berperan sebagai
sisi depan. Bidang ABFE ini disebut sebagai bidang frontal, artinya
bidang yang dibuat sesuai dengan bentuk sebenarnya. Coba perhatikan
Gambar 8.7 (a).
-Langkah
selanjutnya, buatlah ruas garis yang sejajar dan sama panjang dari
setiap sudut persegi yang telah dibuat sebelumnya. Panjang ruas-ruas
garis tersebut kurang lebih setengah dari panjang sisi persegi dengan
kemiringan kurang lebih 45°. Perhatikan Gambar 8.7 (b). Garis AD
digambar putus-putus, ini menunjukkan bahwa ruas garis tersebut terletak
di belakang persegi ABFE.
-Kemudian, buatlah persegi dengan cara meng hubungkan ujung-ujung ruas
garis yang telah dibuat sebelumnya. Beri nama persegi CDHG. Persegi
tersebut berperan sebagai sisi belakang dari kubus yang akan dibuat.
Coba perhatikan Gambar 8.7 (c). Pada gambar tersebut, terlihat bahwa
sisi atas, sisi bawah, dan sisi samping digambarkan berbentuk
jajargenjang. Bidang seperti ini disebut bidang ortogonal, artinya
bidang yang digambar tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
4. Jaring-Jaring Kubus
Beberapa macam jaring-jaring kubus diantaranya :
Rumus untuk mencari luas permukaan kubus adalah :
6. Volume Kubus
Volume kubus dapat dinyatakan dengan :
B. BALOK
1. Pengertuian Balok
Perhatikan Gambar 8.12 (b). Bangun ruang ABCD.EFGH pada gambar tersebut
memiliki tiga pasang sisi berhadapan yang sama bentuk dan ukurannya, di
mana setiap sisinya berbentuk persegipanjang. Bangun ruang seperti ini
disebut balok. Berikut ini adalah unsur-unsur yang dimiliki oleh balok
ABCD.EFGH pada Gambar 8.12 (b).
a. Sisi/Bidang
Sisi balok adalah bidang yang membatasi suatu balok. Dari Gambar 8.12
(b), terlihat bahwa balok ABCD.EFGH memiliki 6 buah sisi berbentuk
persegipanjang. Keenam sisi tersebut adalah ABCD (sisi bawah), EFGH
(sisi atas), ABFE (sisi depan), DCGH (sisi belakang), BCGF (sisi samping
kiri), dan ADHE (sisi samping kanan). Sebuah balok memiliki tiga pasang
sisi yang berhadapan yang sama bentuk dan ukurannya. Ketiga pasang sisi
tersebut adalah ABFE dengan DCGH, ABCD dengan EFGH, dan BCGF dengan
ADHE.
b. Rusuk
Sama seperti dengan kubus, balok ABCD.EFGH memiliki 12 rusuk. Coba
perhatikan kembali Gambar 8.12 (b) secara seksama. Rusuk-rusuk balok
ABCD. EFGH adalah AB, BC, CD, DA, EF, FG, GH, HE, AE, BF, CG, dan HD.
c. Titik Sudut
Dari Gambar 8.12, terlihat bahwa balok ABCD.EFGH memiliki 8 titik sudut, yaitu A, B, C, D, E, F, G, dan H.
Sama halnya dengan kubus, balok pun memiliki istilah diagonal bidang,
diagonal ruang, dan bidang diagonal. Berikut ini adalah uraian mengenai
istilah-istilah berikut.
d. Diagonal Bidang
Coba kamu perhatikan Gambar 8.13. Ruas garis AC yang melintang antara
dua sudut C, dinamakan diagonal bidang balok ABCD.EFGH. Coba kamu
sebutkan diagonal bidang yang lain dari balok pada Gambar 8.13.
e. Diagonal Ruang
Ruas garis CE yang menghubungkan dua titik sudut C dan E pada balok
ABCD.EFGH seperti pada Gambar 8.14 disebut diagonal ruang balok
tersebut. Jadi, diagonal ruang terbentuk dari ruas garis yang
menghubungkan dua titik sudut yang saling berhadapan di dalam suatu
bangun ruang. Coba kamu sebutkan diagonal ruang yang lain pada Gambar
8.14.
f. Bidang Diagonal
Sekarang, perhatikan balok ABCD.EFGH pada Gambar 8.15. Dari gambar
tersebut terlihat dua buah diagonal bidang yang sejajar, yaitu diagonal
bidang HF dan DB. Kedua diagonal bidang tersebut beserta dua rusuk balok
yang sejajar, yaitu DH dan BF membentuk sebuah bidang diagonal. Bidang
BDHF adalah bidang diagonal balok ABCD.EFGH. Coba kamu sebutkan bidang
diagonal yang lain dari balok tersebut.
2. Sifat-Sifat Balok
Balok memiliki sifat yang hampir sama dengan kubus. Amatilah balok
ABCD.EFGH pada gambar di samping. Berikut ini akan diuraikan sifat-sifat
balok.
a. Sisi-sisi balok berbentuk persegipanjang.
Coba kamu perhatikan sisi ABCD, EFGH, ABFE, dan seterusnya. Sisi-sisi
tersebut memiliki bentuk persegipanjang. Dalam balok, minimal memiliki
dua pasang sisi yang berbentuk persegipanjang.
b. Rusuk-rusuk yang sejajar memiliki ukuran sama panjang.
Perhatikan rusuk-rusuk balok pada gambar disamping Rusuk-rusuk yang
sejajar seperti AB, CD, EF, dan GH memiliki ukuran yang sama panjang
begitu pula dengan rusuk AE, BF, CG, dan DH memiliki ukuran yang sama
panjang.
c. Setiap diagonal bidang pada sisi yang berhadapan memiliki ukuran sama panjang.
Dari gambar terlihat bahwa panjang diagonal bidang pada sisi yang
berhadapan, yaitu ABCD dengan EFGH, ABFE dengan DCGH, dan BCFG dengan
ADHE memiliki ukuran yang sama panjang.
d. Setiap diagonal ruang pada balok memiliki ukuran sama panjang.
Diagonal ruang pada balok ABCD.EFGH, yaitu AG, EC, DF, dan HB memiliki panjang yang sama.
e. Setiap bidang diagonal pada balok memiliki bentuk persegipanjang.
Coba kamu perhatikan balok ABCD.EFGH pada gambar.B Bidang diagonal
balok EDFC memiliki bentuk persegipanjang. Begitu pula dengan bidang
diagonal lainnya.
3. Jaring-Jaring Balok
Beberapa macam jaring-jaring balok antara lain :
4. Luas Permukaan Balok
Untuk menentukan luas permukaan balok rumusnya adalah :
Luas permukaan balok = 2(pl + lt + pt)
5. Volume Balok
Untuk menentukan luas permukaan balok rumusnya adalah :
Volume balok = panjang × lebar × tinggi
= p × l × t
C. PRISMA
1. Pengertian Prisma
Bangun-bangun ruang tersebut mempunyai bidang alas dan bidang atas yang
sejajar dan kongruen. Sisi lainnya berupa sisi tegak berbentuk
jajargenjang atau persegi panjang yang tegak lurus ataupun tidak tegak
lurus terhadap bidang alas dan bidang atasnya. Bangun seperti itu
dinamakan prisma.
Berdasarkan rusuk tegaknya, prisma dibedakan menjadi dua, yaitu prisma
tegak dan prisma miring. Prisma tegak adalah prisma yang rusuk-rusuk
tegaknya tegak lurus pada bidang atas dan bidang alas. Prisma miring
adalah prisma yang rusuk-rusuk tegaknya tidak tegak lurus pada bidang
atas dan bidang alas. Prisma miring disebut juga prisma condong.
Berdasarkan bentuk alasnya, terdapat prisma segitiga, prisma segi
empat, prisma segi lima, dan seterusnya. Jika alasnya berupa segi n
beraturan maka disebut prisma segi n beraturan. Setiap bangun ruang
pasti memiliki tinggi atau kedalaman. Apakah yang dimaksud tinggi
prisma? Tinggi prisma adalah jarak antara bidang alas dan bidang atas.
Unsur-unsur apa saja yang dimiliki oleh prisma? Coba perhatikan prisma
segienam ABCDEF.GHIJKL pada gambar 8.19. Dari gambar tersebut, terlihat
bahwa prisma segienam tersebut memiliki unsur-unsur sebagai berikut.
a. Sisi/Bidang
Terdapat 8 sisi atau bidang yang dimiliki oleh prisma segienam, yaitu
ABCDEF (sisi alas), GHIJKL (sisi atas), BCIH (sisi depan), FEKL
(sisi belakang), ABHG (sisi depan kanan), AFLG (sisi belakang kanan),
CDJI (sisi depan kiri), dan DEKJ (sisi belakang kiri).
b. Rusuk
Dari Gambar 8.19, terlihat bahwa prisma segienam ABCDEF.GHIJKL
memiliki 18 rusuk, 6 di antaranya adalah rusuk tegak. Rusuk-rusuk
tersebut adalah AB, BC, CD, DE, EF, FA, GH, HI, IJ, JK, KL, LG, dan
rusuk-rusuk tegaknya adalah AG, BH, CI, DJ, EK, FL.
c. Titik Sudut
Prisma segienam ABCDEF.GHIJKL memiliki 12 titik sudut. Dari Gambar
8.19, terlihat bahwa titik-titik sudut tersebut adalah A, B, C, D, E, F,
G, H, I, J, K, dan L. Selain unsur-unsur yang telah disebutkan, prisma
pun memiliki istilah diagonal bidang dan bidang diagonal. Untuk lebih
jelasnya, coba kamu perhatikan dan pelajari uraian berikut.
d. Diagonal Bidang
Coba kamu perhatikan prisma segienam ABCDEF. GHIJKL pada Gambar 8.20.
Dari gambar tersebut terlihat ruas garis BG yang terletak di sisi depan
kanan (sisi tegak) ditarik dari dua titik sudut yang saling berhadapan
sehingga ruas garis BG disebut sebagai diagonal bidang pada bidang
prisma segienam ABCDEF. GHIJKL.
Begitu pula dengan ruas garis CJ pada bidang CDIJ. Ruas garis
tersebut merupakan diagonal bidang pada prisma segienam ABCDEF. GHIJKL.
Coba kamu sebutkan diagonal bidang yang lain dari prisma segienam pada
Gambar 8.20.
e. Bidang Diagonal
Sekarang, coba kamu perhatikan prisma segienam ABCDEF.GHIJKL pada
Gambar 8.21. Pada prisma segienam tersebut, terdapat dua buah diagonal
bidang yang sejajar yaitu BI dan FK. Kedua diagonal bidang tersebut
beserta ruas garis KI dan FB membentuk suatu bidang di dalam prisma
segienam ABCDEF.GHIJKL. Bidang tersebut adalah bidang BFKI yang
merupakan bidang diagonal prisma segienam. Coba kamu sebutkan bidang
diagonal yang lain dari prisma segienam pada Gambar 8.21.
2. Sifat-Sifat Prisma
Perhatikan prisma ABC.DEF pada gambar di samping. Secara umum, sifat-sifat prisma adalah sebagai berikut.
a. Prisma memiliki bentuk alas dan atap yang kongruen. Pada gambar
terlihat bahwa segitiga ABC dan DEF memiliki ukuran dan bentuk yang
sama.
b. Setiap sisi
bagian samping prisma berbentuk persegipanjang. Prisma segitiga pada
gambar dibatasi oleh tiga persegipanjang di setiap sisi sampingnya,
yaitu ABED, BCFE, dan ACFD.
c. Prisma memiliki rusuk tegak.
Perhatikan prisma segitiga pada gambar. Prisma tersebut memiliki tiga
buah rusuk tegak, yaitu AD, BE, dan CF. Rusuk tersebut dikatakan tegak
karena letaknya tegak lurus terhadap bidang alas dan atas. Dalam kondisi
lain, ada juga prisma yang rusuknya tidak tegak, prisma tersebut
disebut prisma sisi miring.
d. Setiap diagonal bidang pada sisi yang sama memiliki ukuran yang
sama. Prisma segitiga ABC.DEF pada gambar diagonal bidang pada sisi ABED
memiliki ukuran yang sama panjang. Perhatikan bahwa AE = BD, BF = CE,
dan AF = CD.
3. Menggambar Prisma
Sama seperti menggambar kubus dan balok, menggambar prisma pun akan
lebih baik dilakukan pada kertas berpetak. Misalkan, prisma yang
digambar adalah prisma segitiga. Berikut ini adalah langkah-langkah yang
harus dilakukan dalam menggambar prisma segitiga.
a. Langkah pertama, gambarlah sebuah segitiga, baik segitiga siku-siku,
sama sisi, sama kaki, maupun segitiga sebarang. Segitiga tersebut
berperan sebagai sisi atas dari sebuah prisma. Pada Gambar 8.22 (a),
segitiga yang dibuat adalah segitiga ABC (segitiga sebarang).
b. Kemudian, dari setiap ujung segitiga ABC, yaitu titik A, B, dan C,
dibuat garis lurus dengan arah vertikal. Pada Gambar 8.22 (b), terlihat
ada tiga ruas garis yang ditarik dari ujung-ujung segitiga ABC. Tiga
ruas garis itu adalah ruas garis AD, BE, dan CF yang semuanya memiliki
ukuran sama panjang. Tiga ruas tersebut merupakan rusuk tegak dari
prisma yang akan dibuat.
c. Langkah selanjutnya, hubungkan ujung ruas garis yang telah dibuat.
Hasilnya adalah sebuah sisi/bidang DEF yang merupakan sisi alas dari
prisma segitiga. Perlu diingat garis DF digambar putus-putus karena
garis tersebut terletak di belakang prisma.
4. Jaring-jaring Prisma
Jaring-jaring prisma diperoleh dengan cara mengiris beberapa rusuk
prisma tersebut sedemikian sehingga seluruh permukaan prisma terlihat.
Berikut ini adalah berapa jaring-jaring prisma segitiga yang lain.
Terdapat beberapa macam bentuk jaring-jaring prisma segitiga yang dapat
dibuat. Semuanya bergantung pada cara mengiris beberapa rusuk prisma
segitiga tersebut.
5. Luas Permukaan Prisma
Rumus untuk mencari luas permukaan prisma adalah :
Luas permukaan prisma = 2 • luas alas + luas bidang-bidang tegak
6. Volume Prisma
Volume prisma dapat dinyatakan dengan rumus sebagai berikut.
Volume prisma = luas alas × tinggi
D. LIMAS
1. Pengertian Limas
Limas adalah bangun ruang yang alasnya berbentuk segi banyak (segitiga,
segi empat, atau segi lima) dan bidang sisi tegaknya berbentuk segitiga
yang berpotongan pada satu titik. Titik potong dari sisi-sisi tegak
limas disebut titik puncak limas.
Seperti halnya prisma, pada limas juga diberi nama berdasarkan bentuk
bidang alasnya. Jika alasnya berbentuk segitiga maka limas tersebut
dinamakan limas segitiga. Jika alas suatu limas berbentuk segi lima
beraturan maka limas tersebut dinamakan limas segi lima beraturan.
Sebuah limas pasti mempunyai puncak dan tinggi. Tinggi limas adalah
jarak terpendek dari puncak limas ke sisi alas. Tinggi limas tegak lurus
dengan titik potong sumbu simetri bidang alas. Secara umum, unsur-unsur
yang dimiliki oleh sebuah limas sebagai berikut.
a. Sisi/Bidang
Coba kamu perhatikan lagi bentuk limas pada Gambar 8.28. Dari gambar
tersebut, terlihat bahwa setiap limas memiliki sisi samping yang
berbentuk segitiga. Pada limas segiempat E.ABCD, sisi-sisi yang
terbentuk adalah sisi ABCD (sisi alas), ABE (sisi depan), DCE (sisi
belakang), BCE (sisi samping kiri), dan ADE (sisi samping kanan).
b. Rusuk
Perhatikan kembali limas segiempat E.ABCD pada Gambar 8.28. Limas
tersebut memiliki 4 rusuk alas dan 4 rusuk tegak. Rusuk alasnya adalah
AB, BC, CD, dan DA. Adapun rusuk tegaknya adalah AE, BE, CE, dan DE.
c. Titik Sudut
Jumlah titik sudut suatu limas sangat bergantung pada bentuk alasnya.
Setiap limas memiliki titik puncak (titik yang letaknya atas). Coba kamu
perhatikan limas-limas pada Gambar 8.28 dan Gambar 8.29. Limas segitiga
memiliki 4 titik sudut, limas segiempat memiliki 5 titik sudut, limas
segilima memiliki 6 titik sudut, dan limas segienam memiliki 7 titik
sudut.
2. Sifat-Sifat Limas
Untuk bentuk limas tertentu, misalnya limas segitiga atau limas
segiempat, ada beberapa sifat yang perlu kamu ketahui. Gambar 8.30 (a)
menunjukkan sebuah limas segitiga D.ABC. Pada limas segitiga D. ABC,
semua sisi limas tersebut berbentuk segitiga. Coba kamu amati sisi-sisi
limas ABC, ABD, BCD, dan ACD. Semuanya berbentuk segitiga. Jika limas
segitiga memiliki semua sisi yang berbentuk segitiga samasisi, maka
limas tersebut disebut limas segitiga beraturan.
Perhatikan limas segiempat E. ABCD pada Gambar 8.30 (b) di samping.
Dari gambar tersebut terlihat bahwa limas segiempat memiliki alas
berbentuk persegipanjang. Sesuai dengan sifatnya, setiap diagonal
persegipanjang memiliki ukuran yang sama panjang. Jadi, limas segiempat
memiliki diagonal alas yang sama panjang. Perhatikan Gambar 8.30(b),
panjang diagonal alas AC dan BD memiliki ukuran yang sama panjang.
3. Menggambar Limas
Secara umum yang perlu diperhatikan dalam proses menggambar limas
adalah alasnya. Jadi, yang pertama kali dibuat adalah alas limas
tersebut. Misalkan limas yang akan dibuat adalah limas segiempat.
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam menggambar limas adalah
sebagai berikut.
a. Buatlah persegipanjang yang akan dijadikan alas limas. Gambar
8.30(a) menunjukkan persegipanjang ABCD yang akan dijadikan alas
limas. Persegipanjang tersebut digambarkan menyerupai jajargenjang. Hal
ini disebabkan karena bidang ABCD termasuk bidang ortogonal. Masih
ingatkah kamu apa yang dimaksud dengan bidang ortogonal?
b. Langkah selanjutnya, buatlah garis diagonal pada bidang ABCD yang
telah kamu buat. Dari Gambar 8.30(b), terlihat bahwa garis diagonal yang
dimaksud adalah AC dan BD. Dari titik potong dua diagonal yang telah
dibuat, misalkan titik O, buatlah ruas garis yang tegak lurus dengan
bidang alas ABCD. Ruas garis ini, yaitu ruas garis OE merupakan tinggi
limas yang akan dibuat. Perhatikan Gambar 8.30(c). Titik E merupakan
titik puncak limas yang akan dibuat.
c. Langkah terakhir, yaitu membuat ruas garis dari setiap ujung bidang
alas limas, yaitu titik A, B, C, dan D ke titik puncak limas (titik E).
Dari Gambar 8.37(d) terlihat bahwa ada 4 ruas garis yang dibuat, yaitu
ruas garis AE, BE, CE, dan DE
4. Jaring-Jaring Limas
Seperti bangun ruang lainnya, jaring-jaring limas diperoleh dengan mengiris beberapa rusuknya, kemudian direbahkan.
a. Jaring-Jaring Limas Segiempat
b. Jaring-Jaring Limas Segitiga
c. Jaring-Jaring Limas Segilima
5. Luas Permukaan Limas
Sama halnya dengan prisma, luas permukaan limas pun dapat diperoleh
dengan cara menentukan jaring-jaring limas tersebut. Kemudian,
menjumlahkan luas bangun datar dari jaring-jaring yang terbentuk.
Secara umum, luas permukaan limas adalah sebagai berikut.
Luas permukaan limas = luas alas + jumlah luas sisi-sisi tegak
6. Volume Limas
Rumus volume limas dapat dinyatakan sebagai berikut.
Volume limas = 1/3 × luas alas × tinggi
Boleh nanya gak, apa yang dimaksud bidang sisi ortogonal ?
BalasHapus