PRANATA SOSIAL
PRANATA
SOSIAL
A.
PENGERTIAN
PRANATA SOSIAL
1.
Pengertian
paranata sosial
Koentjaraningrat mengatakan bahwa
pranata sosial adalah suatu sistem tata kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada
aktifitas-aktivitas untuk memenuhi komplek-komplek kebutuhan khusus dalam
kehidupan masyarakat.
Berdasarkan
pengertian tersebut dapat dipahami bahwa dalam sebuah pranata sosial terdapat 2 hal yang utama, yakni aktivitas
untuk memenuhi kebutuhan dan norma yang mengatur aktifitas tersebut, di dalam
pranata sosial terdapat seperangkat aturan yang berpedoman pada kebudayaan.
Oleh karena itu pranata sosial bersifat abstrak karena merupakan seperangkat
aturan. Adapun wujud dari pranata sosial adalah berupa lembaga (institute)
Pranata dan lembaga memiliki makna yang
berbeda. Pranata merupakan sistem norma atau aturan-aturan mengenai suatu
aktifitas masyarakat yang khusus, sedangkan lembaga atau institute adalah badan
atau organisasi yang melaksanakan aktivitas itu. Misalnya secara naluriah
setiap manusia memiliki kebutuhan penyaluran hasrat seksual. Untuk memenuhi
kebutuhan tersebut orang harus berkeluarga yang diawali mencari pasangan yang
cocok kemudian menikah secara sah. Dalam hal ini untuk berkeluarga ada lembaga
yang mengurusinya, yakni lembaga perkawinan,
Menurut
koentjaraningrat, pranata sosial memiliki delapan macam tujuan, yaitu :
1.
Pranta yang bertujuan memenuhi kebutuhan sosial dan
kekrabatan , yang disebut kinship atau domestic institutions. Contohnya
perkawinan, tunangan, tolong menolong antarkekerabatan, poligami, perceraian,
dan sebagainya.
2.
Pranata
yang bertujuan memenuhi kebutuhan manusia untuk mata pencaharian hidup,
memproduksi, menimbun, dan mendistribusikan harta benda atau
economic institutions. Contohnya pertanian, perikanan, koperasi, dan
macam-macam perdagangan.
3.
Pranata
yang bertujuan memenuhi kebutuhan pengetahuan dan pendidikan manusia atau
educational institutions. Contohnya pendidikan masyarakat, tk, sd, smp, sma,
perguruan tinggi, tempat-tempat kursus, dan tempat-tempat pelatihan lainya.
4.
Pranata
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan ilmiah manusia atau scientific
institutions. Contohnya berbagai metode ilmiah dan pendidikan ilmiah lainya.
5.
Pranata
yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk menyatakan rasa keindahandan
rekreasi atau aesthetic and recreational institutions. Contohnya seni suara, seni
rupa, seni gerak, seni lukis, dan seni sastra.
6.
Pranata
sosial yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan
tuhan atau religius institutions. Contohnya do’a.
7.
Pranata
sosial yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mengatur kehidupan
berkelompok atau bernegara atau politic institutional. Contohnya pemerintahan,
demokrasi, kehakiman, kepolisian , dan sebagainya.
8.
Pranata
yang mengurus kebutuhan jasmani manusia atau spmatic institutionals. Contohnya
pemeliharaan kecantikan, kesehatan,, dan kedokteran.
2.
Fungsi
pranata sosial
Secara
umum keberadaan pranata sosial dalam kehidupan masyarakat berfungsi :
b.
Menjaga
keutuhan masyarakat
Kehidupan
masyarakat merupakan suatu sistem, sehingga apa yang dilakukan setiap anggota
masyarakat baik seacra langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh pada
kehidupan masyarakat sekitarnya. Besar kecilnya pengaruh yang ditimbulkan
tergantung dari bentuk kegiatan yang dilakukan. Misalnya seorang masyarakat
yang tidak pernah mengikuti kerja bakti tanpa alasan apapun. Jika orang
tersebut perannya ditengah kegiatan masyarakat hanya sebagai warga biasa,
mungkin pengaruhnya yang ditimbulkan sebatas pada munculnya pertanyaan, adaapa
dengan orang tersebut. Tetapi jika orang tersebut merupakan tokoh masyarakat,
maka keresahan di antara warga mulai nampak. Munculnya keresahan tersebut dapat
mengancam keutuhan masyarakat.
Dengan adany
pranata sosial yang mengatur tentang berbagai bentuk aktivitas manusi, maka
akan terwujudlah suasana yang harmonis.
c.
Sebagai
sosial control
Memberikan
pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial (social control). Artinya menjadi sistem
pengawasan masyarakat terhadap
tingkahlaku anggota-anggotanya.
d.
Memberikan
pedoman pada anggota masyarakat
Pranata sosial
memberikan pedoman pada anggota masyarakat. Bagaimana mereka harus
bertingkahlaku atau bersikap dalam menghadapi masalah-masalah di masyarakat,
terutama yang menyangkut kebutuhan.
Pranata sosial memberikan arahan kepada
setiap individu bagaimana seharusnya ia melakikan kegiatan dalam memenuhi
kebutuhannya, sehingga tidak menimbulkan penyimpangan-penyimpanagn yang dapat
meresahkan masyarakat dan mengganggu keharmonisan masyarakat.
Seseorang dikategorikan berperilaku
menyimpang jika aktivitas yang dilakukan tidak sesuai dengan pranata sosial yang
ada. Misalnya mengenakan helm termasuk salah satu norma dalam pranata lalu
lintas.
a.
Ciri-Ciri
Pranata Sosial
Untuk membedakan pranata sosial yang
satu dengan lainnya kita perlu mengenal ciri-ciri dari masing-masing pranata
sosial. Adapun ciri-ciri pranata sosial, antara lain:
1.
Memiliki
lambang-lambang sebagai cirinya
Kita mengenal
suatu bentuk pranata sosial dengan melihat lambang yang dimiliki oleh pranata
sosial tersebut. Coba kalian perhatikan lambang-lambang berikut ini, adakah
kalian mengenalnya?
Contoh beberapa lambang :
tutwurihandayani, koperasi, lambang polri, dan simbol lembaga pekerjaan umum.
Lambang-lambang di atas mengandung
makna, fungsi, dan tujuan dari lembaga sosial yang bersangkutan.
Lambang-lambang tersebut dapat berupa.
a.
Gambar
(logo)
b.
Tulisan
c.
Gabungan
antara gambar, tulisan, maupun logo, dan
d.
Bendera
panji.
Masing-masing
lambang selain menunjukan ciri khas juga memiliki makna.
2.
Memiliki
tingkat kekelan tertentu
Keberadaan suatu
pranata sosial bukan hanya berlangsung dalam sekejab atau untuk sementara waktu
saja, melainkan terus berlangsung sampai manusia tidak lagi membutuhkan pranata
tersebut.
3.
Memiliki
tradisi tertulis maupun tidak tertulis
Setiap pranata
sosial mengandung aturan baik tertulis maupun tidak tertulis yang wajib ditaati
oleh individu yang berkaitan dengan pranata tersebut. Misalnya dalam pranata
ekonomi terdapat aturan mengenai pajak, jual-beli, kegiatan ekspor-impor, dan
sebagainya. Oleh karena itu, jika orang yang berkecimpung dalam dunia
perdagangan tidak mentaati aturan tersebut bisa dikenai sanksi.
Demikian halnya
dalam kehidupan keluarga terdapat berbagai aturan yang tidak tertulis mengenai
kewajiban anak terhadap orang tua. Berbagai hak dan kewajiban yang harus
dipenuhi dan dilakukan dalam keluarga tercantum dalam uu perkawinan, seperti
kewajiban orang tua terhadap anak, kewajiban suami terhadap istri, dan
sebagainya. Misalnya, meskipun tidak adanya aturan tertulis, namun kebiasaan
sungkem dengan orang tua merupakan bagian dari tradisi keluarga indonesia.
4.
Merupakan
suatu sistem pola-pola pemikiran dan pola perilaku yang terwujud melalui
aktifitas kemasyarakatan
Jika kita
mengamati aneka kegiatan warga masyarakat dalam kehidupan sehari hari yang
berkaitan dengan upaya pemenuhan kebutuhan mereka, kita dapat membandingkan
bahwa penampilan petani, nelayan, guru, polisi, dan aneka ragam profesi
masing-masing menunjukan pola khas. Perbedaan tersebut bukan hanya menyangkut
penampilan lahiriah, melainkan juga dalam pola perilaku yan ditunjukan. Pola
perilaku seorang militer berbeda dengan pola perilaku dokter, berbeda pula
dengan pola perilaku nelayan. Masing-masing menunjukan karakteristik profesi
masing-masing sekaligus menunjukan karakter lembaga tempat ia beraktifitas.
Misalnya sikap
tegas, disiplin, merupakan pola perilaku seorang militer, pola perilaku hemat,
dan cermat merupakan sikap pola perilaku seorang pedagang, dan sebagainya.
5.
Memiliki
satu atau beberapa tujuan
Pembentukan
pranata sosail bertujuan untuk mengatur kegiatan manusia dalam upaya memenuhi
kebutuhannya. Orang memerlukan lembaga pendidikan untuk untuk memenuhi
kebutuhan akan penguasaan ilmu pengetahuan. Tetapi apakah hanya untuk itu saja
lembaga pendidikan didirikan? Apakah hanya lembaga pendidikan saja yang mampu
memenuhi kebutuhan terhadap penguasaan ilmu pengetahuan?
Lembaga
pendidikan bukan hanya sekedar memenuhi kebutuhan akan ilmu pengetahuan, tetapi
jugauntuk memenuhi kebutuhan akan pekerjaan, karena setiap pekerjaan memerlukan
persyaratan pendidikan tertentu. Lembaga pendidikan juga memiliki tujuan untuk
memenuhi kebutuhan akan kesejahteraan dan sebagainya.
6.
Memiliki
alat-alat perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang
bersangkutan
Setiap lembaga
memiliki alat-alat perlengkapan sendiri-sendiri. Alat-alat tersebut disesuaikan
dengan karakteristik dan bidang tiap lembaga yang berguana untuk mencapai
tujuan. Misalnya lembaga pendidikan formal yang memiliki gedung sekolah,
peralatan sekolah, kurikulum, dan alat-alat kelengkapan lainnya.
b.
Jenis-Jenis
Pranata Sosial
Pranata
sosial dapat diklasifikasikan atai digolongkan sebagai berikut :
1.
Berdasarkan
pengembangannya
a.
Crescive
institutions adalah pranata sosial yang secara tak sengaja tumbuh dari adat
istiadat masyarakat. Contoh : hak milik, perkawinan, dan lain-lain.
b.
Enacted
institutions adalah pranata sosial yang sengaja dibentuk untuk memenuhi tujuan
tertentu. Contoh : lembaga utang piutang, lembaga perdagangan, dan lembaga
kependidikan yang semuanya berakar pada kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakat.
2.
Berdasarkan
sistem nilai yang diterima masyarakat
a. Basic
institutions adalah pranata sosial yang sangat penting untuk memelihara dan
mempertahankan tata tertib dalam masyarakat. Contoh : keluarga, sekolah, dan
negara.
b.
Subsidiary
institutions adalah paranata yang dianggap kurang penting. Contoh : kegiatan
untuk rekreasi
3.
Berdasarkan
sudut penerimaan masyarakat
a.
Approved
institutions adalah pranata sosial yang diterima masyarakat. Contoh : perusahaan,
industri, dan lain sebagainya.
b.
Unsactioned
institutions adalah pranata sosial yang ditolak masyarakat. Contoh: pemeras,
penjahat, lintah darat, dan lain-lain.
4.
Berdasarkan
faktor penyebarannya
a.
General
institutions adalah pranata yang dikenal secara umum oleh masyarakat di dunia,
contohnya agama.
b.
Restucted
institutions adalah pranata yang hanya dikenal oleh kelompok masyarakat
tertentu saja, contohnya agama islam, kristen, katolik, budha, hindu, dan
sebagainya.
5.
Berdasarkan
fungsinya
a.
Cooperative
institutions adalah pranata sosial yang menghimpun pola serta tata cara yang
dipewrlukan untuk mencapai tujuan pranata. Contoh pranata industrialisasi.
b.
Regulative
institutions adalah pranata sosial yang yang bertujuan mengawasi adat istiadat
yang tidak termasuk bagian mutlak dari pranata itu sendiri. Contoh : pranata
hukum (kejaksaan, pengadilan, dan lain-lain).
Dari
berbagai lembaga yang dapat kita jumpai sehari-hari, dapat dikatagorikan dalam
lima jenis pranata sosial, yaitu pranata agama, pranata pendidikan, pranata
keluarga, pranata politik, dan pranata ekonomi.
1.
Pranata
agama
Agama adalah salah satu pranata yang
sangat penting dalam mengatur kehidupan manusia. Pengertian agama dalam
sosiologi merupakan terjemahan dari kata religion yang artinya suatu prinsip
kepercayaan kepada tuhan atau dewa dan sebagainya dengan ajaran kebaktian dan
kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu. Jadi religi mencakup
agama seperti islam, kristen, katholik, budha, hindu, dan kepercayaan seperti
animisme, dinamisme, taoisme, konfusianisme.
Religi
merupakan suatu sistem terpadu antara keyakinan dan praktik yang berkaitan
dengan hal-hal suci yang dianggap tak terjangkau oleh daya akal manusia. Religi
memiliki unsurajaran hakiki yaitu :
a.
Iman
yaitu ajaran yang berkaitan dengan hal-hal yang menyangkut keduniawian.
b.
Transedental
yaitu ajaran yang menyangkut hal-hal yang berada di luar jangkauan pengindraan
manusia.
Penjabaran
dua unsur tersebut terjadi dalam praktek ritual atau peribadatan, ajaran
tentang keberadaan tuhan, dan bagaimana menjalin kehidupan dengan sesama mahluk
hidup lain.
Pranata
agama memiliki fungsi pokokun tuk memberikan pedoman kepada manusia untuk
berhubungan dengan tuhannya dan memberikan dasar perilaku yang berpola dalam
masyarakat. Fungsi poko tersebut jika dijabarkan menjadi :
1.
Membantu
mencari identitas moral.
2.
Menjelaskan
arah dan tujuan hidup manusia.
3.
Meningkatkan
kualitas kehidupan sosial.
4.
Mengatur
hubungan manusia dengan lingkungan alam.
2.
Pranata
pendidikan
Kata pendidikan (education) berasal dari
bahasa latin educare yang berarti keluar. Pendidikan adalah proses membimbing
dari kegelapan menuju kecerdasan pengetahuan atau dari tidak tahu menjadi tahu.
Pendidikan merupakan proses yang terjadi karena interaksi berbagai faktor yang
menghasilkan penyadaran diri dan penyadaran lingkungan, sehingga menampilkan rasa percaya akan lingkungan.
Dari
pengertian di atas mengandung arti :
1.
Proses
pendidikan terjadi karena interaksi berbagai faktor, seperti alam, kebudayaan,
masyarakat, dan sebagainya.
2.
Pendidikan
adalah suatu proses yang mengalami tahap perkembangan yang terus-menerus.
Undang-undang yang mengatur tentang
pendidikan di indonesia adalah undang-undang no. 23 tahun 2003. Dalam
undang-undang tersebut dijelaskan bahwa pendidikan dalah usaha sadar dan
terencana un tuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, ahlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan
negara. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berdasarkan pancasial dan
undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945 yang berakar pada
nilai-niali agama, kebudayaan nasional indonesia dan tanggap terhadap tuntutan
perubahan zaman. Sistewm pendidikan nasional adalah keseluruhan komponen
pendidikan yang saling terkait secara terpaduuntuk mencapai tujuan pendidikan
nasional.
Fungsi
pranata pendidikan adalah :
1.
Memperkuat
penyesuaian diri dan pengembanagn diri Dan mengembangkan hubungan sosial.
2.
Memberikan
persiapan bagi peranan-peranan pekerjaan.
3.
Sebagai
pranata pemindahan warisan kebudayaan.
4.
Mempersiapkan
peranan sosial yang dikehendaki oleh individu.
3.
Pranata
keluarga
Kita
semua merupakan bagian dari keluarga, baik sebagai ayah, ibu, dan anak.
Keluarga adalah kesatuan sosial terkecil dan paling mendasar bagi tercapainya kehidupan
sosial masyarakat dan mempunyai fungsi-fungsi pokok yang meliputi, pemenuhan
kebutuhan biologis, emosional, pendidikan, dan sosial ekonomi. Para ahli
merumuskan pengertian keluarga sebagai berikut :
a.
A.M.
Rose
Keluarga
adalah kelompok sosial yang terdiri atas dua orang atau lebih yang memperikat
darah, perkawinan, atau adopsi.
b.
Francis
F. Merrill
Keluarga
adalah kelompok sosial kecil yang umumnya terdiri atas ayah, ibu, dan anak.
Hubungan sosial diantara anggota keluarga relatif tetap dan didasarkan atas
ikatan dari perkawinan atau adopsi.
Fungsi utama
keluarga adalah menjaga agar para anggota keluarganya tidak menyimpang dari
pranata masyarakat luas.
Di samping itu
keluarga mempunyai fungsi, antara lain.,
1.
Fungsi
perlindungan, dimana keluarga mempunyai fungsi perlindungan bagi anggotanya
baik fisik maupun psikis.
2.
Fungsi
reproduksi, di mana keluarga merupakan lembaga yang berfungsi untuk
mempertahankan kelangsungan hidup manusia.
3.
Fungsi
sosialisasi, di mana keluarga merupakan lingkungan sosial pertama dalam
membentuk kepribadian anak, sehingga keluarga merupakan lembaga belajar bagi
anak sekaligus penentu masa depan anak dalam bersosialisasi.
4.
Fungsi
afeksi, di mana keluarga merupakan tempat pertama untuk mendapatkan kasih
sayang bagi seorang anak.
5.
Fungsi
ekonomi, di mana keluarga merupakan tempat untuk memenuhi kebutuhan ekonomi
bagi anggota keluarganya.
4.
Pranata
politik
pranata
politik adalah peraturan-peraturan untuk memelihara tata tertib, untuk
mendamaikan pertentangan-pertentangan, dan untuk memilih pemimpin yang
berwibawa. Pranata politik merupakan perangkat norma dan status yang
mengkhususkan diri pada pelaksanaan hak dan wewenang. Dengan demikian pranata
politik akan meliputi eksekutif, yudikatif, legislatif, militer, dan partai politik.
Pranat
politik memiliki beberapa fungsi penting, yaitu :
1.
Melembagakan
norma melalui undang-undang.
2.
Menyelenggarakan
pelayanan umum.
3.
Melindungi
warga negara.
Peran
pranata politik adalah sebagai berikut :
a.
Sebagai
sarana komunikasi politik
Sarana
berkomunikasi politik sangat dibutuhkan karena sebagai media atau wahana antara
rakyat dengan pemerintahan. Sarana komunikasi politik ini dapat melalui partai
politik atau lembaga swadaya masyarakat. Misalnya : masyarakat miskin
menyampaikan aspirasinya kepada pemerinta melalui partai politik atau lsm dalam
upaya mendapat perhatian pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan hidupnya.
b.
Sebagai
sarana sosialisasi berpolitik
Proses
sosialisasi politik berpolitik diartikan sebagai proses bagi seseorang atau sekelompok masyarakat untuk lebuh
mengenal, menghayati, dan mengamalkan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku dalam kehidupan masyarakat.
Contoh : pemerintah memberi penjelasan kepada masyarakat tentang hak dan
kewajiban sebagai warga negara yang baik, arti pentingnya mendukung
pelaksanaan program keluarga berencana.
Contoh : sarana sosialisasi pranata politik adalah organisasi profesi,
keagamaan, lembaga pendidikan, dan keluarga.
c.
Sebagai
sarana rekrutmen politik
Peran ini dapat
dilihat dari usahanya untuk membina sekelompok orang atau masyarakat yang
berpotensi untuk menjadi kader anggota organisasi politik yang erat dengan
sosialisasi yang dilakukan oleh partai politik, lembaga organisasi
kemasyarakatan, dan lain-lain. Peran pranata politik sebagai sarana rekrutmen
politik dapat memutus mata rantai keterbelakangan apabila diterapkan dengan
tepat.
d. sarana
pengatur konflik dalam masyarakat
konflik social
dalam kehidupan masyarakat memiliki dua muatan pengertian yaitu konflik yang
bersifat fungsional (baik) dan disfungsional (buruk) bagi suatu system. Kedua
macam konflik tersebut dapat diupayakan solusinya melalui pranata politik
sebagai sarana pengatur konflik dalam
masyarakat melalui kesepakatan aturan permainan secara adil. Dinegara
yang sedang berkembang terlihat bahwa pranata politik sebagai pengatur konflik
dalam masyarakat belum sepenuhnya dapat dilaksanakan.
Politik akan
menentukan siapa memperoleh apa, bilamana dan bagaimana. Dasar pemikiran
politik adalah persaingan untuk memiliki kekuasaan dominasi. Adapun kekuasaan
menurut max weber adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi pihak lain.
5. pranata
ekonomi
Kata
ekonomi berasal dari bahasa yunani oikonimia, yang berarti rumah tangga.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, dalam ragam percakapan, kata ekonomi
berarti urusan keuangan rumah tangga (organisasi, negara).
Ilmu
ekonomi ialah ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha-usaha manusia untuk
mencapai kemakmuran serta gejala-gejala dan hubungan yang timbul dari usaha
tersebut.
Secara singkat
dapat dikatakan bahwa ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
usaha-usaha manusia untuk mencapai kemakmuran.
Arti
kata ekonomi dan ilmu ekonomi yang telah kalian pahami. Selanjutnya perlu
kalian pahami pula arti ekonomi. Ekonomi ialah usaha atau kegiatan manusia
untuk memenuhi kebutuhan atau mencapai kemakmuran.
Dalam
kegiatan ekonomi ada tiga kegiatan utama, yaitu produksi, konsumsi, dan
distribusi. Produksi adalah kegiatan untuk menghasilkan barang atau
meningkatkan manfaat barang guna memenuhi kebutuhan. Konsumsi adalah kegiatan
memakai atau menghabiskan guna barang untuk memenuhi kebutuhan. Distribusi
adalah penyaluran atau penyampaian barang dari produsen (pembuat) kepada konsumen (pemakai).
Adapun
pranata ekonomi adalah system norma atau kaidah yang mengatur tingkah laku
individu dalam masyarakat guna memenuhi kebutuhan barang dan jasa.
Fungsi pranata
ekonomi secara umum sebagai berikut:
a. Mengatur
konsumsi barang dan jasa.
b. Mengatur
distribusi barang dan jasa.
c. Mengatur
produksi barang dan jasa.
Rangkuman
v Pranata social dalah suatu system tata
kelakuan dan hubungan yang berpusat kepada aktifitas-aktifitas untuk memenuhi
kompleks-kompleks kebutuhan khusus dalam kehidupan masyarakat.
v Fungsi pranata social antara lain
menjaga keutuhan masyarakat, member pegangan kepada masyarakat untuk mengadakan
pengendalian social (social control), memberikan pedoman kepada anggota
masyarakat, bagaimana mereka harus bertingkah laku atau bersikap dalam
menghadapi masalah-masalah dalam masyarakat, terutama yang menyangkut kebutuhan-kebutuhan.
v Cirri-ciri pranata social antara lain
memiliki lambing-lambang sebagai cirri khasnya, memiliki tingkat kekekalan
tertentu, memiliki tradisi tertulis maupun tidak tertulis, merupakan suatu
system pola-pola pemikiran dan pola perilaku yang terwujud melalui aktifitas
kemasyarakatan, memiliki satu atau beberapa tujuan, memiliki alat-alat
perlengkapan yang digunakan untuk mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan.
v Jenis-jenis pranata social, yaitu
pranata agama, pranata pendidikan, paranata keluarga, pranata politik, dan
paranata ekonomi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar